Sunday, February 1, 2009

Biola Tak Berdawai

Buku ini udah gue baca untuk kedua kalinya, pertama karena waktu kelas 8 disuruh bikin sinopsis novel sastra, dan kedua karena gue pengen baca lagi hehe.

Buku ini sebenernya merupakan adaptasi dari film dengan judul yang sama yang dibuat oleh Sekar Ayu Asmara, buku ini sendiri yang nulis adalah Seno Gumira Ajidarma. Gue sendiri malah baca bukunya dulu baru nonton filmnya haha padahal harusnya kan nonton dulu baru baca karena buku ni diadaptasi oleh film itu. Sekarang yang mau gue bahas bukunya dulu, baru filmnya.

Bukunya ceritanya bagus banget, meskipun emang banyak bagian yang menceritakan perasaan si Dewa itu kepanjangan dan bahasanya yang sastra banget gitu, suka agak nggak ngerti sih tapi lama-lama ngerti juga haha. Pokoknya buku ini menceritakan tentang anak tunadaksa namanya Dewa yang dirawat di Rumah Asuh Ibu Sejati, yang ngerawat namanya Ibu Renjani. Si ibu ini sayaaaang banget sama Dewa meskipun dia bukan anak kandungnya. Ternyata si ibu ini punya masa lalu yang kelam waktu dia masih jadi penari ballet, itulah yang menyebabkan dia agak segan sama Bhisma, pemuda berumur 23 tahun yang ganteng dan jago main musik terutama biola. Di buku ini lebih dibahas tentang bagaimana perasaan Dewa yang merasakan kesehariannya sama ibu, pokoknya membahas perasaannya si Dewa ini.

Sementara itu, di filmnya yang main sebagai Ibu Renjani adalah Ria Irawan, yang main sebagai Bhisma adalah Nicholas Saputra, dan yang main sebagai Dewa lupa namanya siapa hehe. Ria Irawan dan Nicholas Saputra mainnya pas banget, Ria Irawannya aktingnya bagus sekali cocok jadi ibu asuh gitu, sementara Nicholas Saputra, as you know he is so handsome dan matanya tajam sekali, cocok banget jadi Bhisma udah gitu dia punya aura yang cool gitu kan jadi pas sekali. Di film ini, perasaan Dewa nggak terlalu menonjol ya namanya juga film kan, bisa membahasakan sesuatu lewat akting sementara di ceritanya Dewa itu anak tunadaksa, jadi nggak terlalu menonjol bagaimana perasaannya kalo dilihat lewat film itu. Filmnya bagus kok, bukan film-film yang berat-berat gitu sih, tapi film yang bermakna dan bermoral tinggi, seperti yang anda ketahui bahwa film Indonesia jaman sekarang udah jarang yang bagus dan mengangkat nilai moral yang tinggi, film yang seperti itu terakhir yang gue liat adalah Laskar Pelangi, dan sekarang muncul film namanya Pintu Terlarang. Kata kakak gue sih bagus tapi gue belom menyaksikannya sendiri.

Intinya, Biola Tak Berdawai ini ceritanya bagus mau di film atau pun di buku. Ceritanya dramatis dan menyentuh hati. O, ya sampe lupa di bukunya itu ada juga beberapa bab yang menceritakan cerita tentang Mahabharata, karena di film ini sedikit banyak menyinggung mahabharata juga meskipun nggak terlalu ngaruh sama jalan ceritanya. Nah, ini dia yang bikin gue tertarik dengan wiracarita Mahabharata itu hehe, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ketertarikan saya tentang mahabharata itu, lihat posting di bawah ini :D

No comments: